Powered By Blogger

Kamis, 15 Agustus 2013

Jadi Mentor PPKK 2013



              “Semua orang bisa bicara, tetapi hanya sebagian orang yang bisa berbicara”. Kata-kata inilah yang gue dapat dari sebuah buku motivasi tentang public speaking (PS). Gue sengaja baca buku ini karena gue ngerasa pasif dalam setiap kegiatan gue. Termasuk ketika belajar dikelas. Dan ternyata, itu tuh rugi banget. Rugi kalo kita pasif dalam setiap kegiatan yang kita lakukan seperti organisasi. Dan rugi  juga malah bisa disebut celaka, kalo kita pasif ketika belajar dikelas. Misalnya ketika presentasi, orang dengan kemampuan PS bagus tentu dia akan bisa mengendalikan suasana (misal membuat suasana kondusif), dan salah satu yang terpenting adalah meyakinkan audiens dengan apa yang dia sampaikan (membuat audiens percaya dengan apa yang dia sampaikan / mempengaruhi audiens). Sebaliknya dengan orang yang tak pandai PS. Tapi disini yang pengen gue bahas bukan tentang public speaking (PS) atau berbicara didepan umum. Tapi bercerita tentang pengalaman gue yang nyoba buat ngelatih kemampuan ini.       
             Kebetulan, tahun ini kuliah gue masuk semester tiga, yang artinya gue sekarang tingkat dua. Berarti bakal ada yang manggil gue dengan sebutan kakak atau akang. Ya, tepat. Gue bakal punya adik kelas. Atau sering disebut maba (mahasiswa baru). Sehubungan dengan itu otomatis bakal ada serangkaian acara buat pengkaderan para mahasiswa baru ini. Seperti kaderisasi di jurusan atau himpunan dan kaderisasi kampus. Atau biasa disebut Ospek. Dalam kedua acara tersebut pasti ada susunan kepanitiaan. Nah, Gue jadi terinspirasi buat ikut serta dalam kepanitiaan tersebut. Karena gue berpikir mungkin inilah cara atau salah satu metode untuk mengasah kemampuan PS gue. Berdasarkan pengalaman gue waktu jadi maba, dalam rangkaian acara tersebut (Ospek jurusan atau Ospek kampus) ada dua macam kepanitiaan. Yang pertama panitia inti atau panitia non teknis yang terdiri seperti ketua Pelaksana, Wakil, Sekretaris, dan jajarannya yang bertugas untuk merancang serta menjalankan acara secara tertulis seperti membuat konsep, proposal dan lain sebagainya. Yang kedua panitia lapangan atau Panitia teknis yang bertugas untuk menjalankan acara dan berkaitan/berhubungan langsung dengan sasaran acaranya. Dalam acara ospek ini sasaran nya tentu adalah mahasiswa baru. Panitia lapangan dalam acara ini ada tiga kelompok yaitu ada mentor yang bertugas mendampingi maba, medis yang bertugas menangani maba yang sakit, dan timdis bertugas untuk mengefisienkan dan mendisiplinkan maba.
               Penyusunan kepanitiaan diawali dari Ospek himpunan jurusan dahulu. Berdasarkan pertimbangan gue sendiri, gue milih jadi panitia lapangan atau panitia teknis dengan divisi MENTOR. Menurut gue, job desk seorang mentor sesuai dengan apa yang gue butuh sekarang ini. Salah satunya, memberikan informasi/materi. Tentu pas banget untuk melatih kemampuan public speaking gue. Dengan motivasi ngelatih kemampuan PS ini gue tekan kan buat masuk divisi mentor. Dan akhirnya bisa. Mulailah perdivisi merancang silabus job desk masing-masing. Ternyata Panitia inti ospek kampus juga lagi ngadain acara open recruitment kepanitiaan lapangan. Dengan kuota 5 orang perjurusan. Ketika mendengar itu, tanpa pikir panjang gue langsung aja daftar. Dan tentu saja, lagi-lagi gue milih divisi Mentor. Dengan proses yang lumayan begitu lama akhirnya gue berhasil masuk divisi mentor di ospek kampus. Oiya, ospek kampus di gue acaranya disebut PPKK (Program Pengenalan Kehidupan Kampus).
                 Menjadi panitia, tentu saja tak mudah. Terkhusus panitia lapangan atau panitia teknis yang nantinya langsung berhubungan dengan mahasiswa baru. Ada satu rangkaian acara yang disebut TOT (Training of Trainer) yang harus dilalui oleh para calon panitia di acara PPKK ini. Terkhusus panitia lapangan (Mentor, Medis dan Timdis). Acara TOT ini berlangsung selama satu bulan sebelum acara berlangsung. Dengan waktu diakhir pekan yaitu Sabtu dan minggu. Total, kita melaksanakan TOT ini selama 8 hari. Kebetutulan TOT ini diadakan ketika libur kuliah. Jadi, kita para panitia mengorbankan waktu liburan kita. Acara TOT ini diadakan untuk melatih para panitia secara mental, fisik, skill perdivisi dan sekaligus menyatukan seluruh panitia (Saling mengenal demi kelancaran kerjasama, dan satu suara untuk mensukseskan acara PPKK ini). Hari pertama TOT seluruh panitia (termasuk panitia inti) dilatih/didiklat secara 100% fisik serta untuk kedisiplinan. Tujuan nya tentu saja untuk membentuk fisik dan sikap disiplin yang bagus. Ditengah teriknya matahari, dengan kaos berwarna hitam polos, kita berlari, berteriak-teriak, push up, dll. Tapi itu ada efeknya. Para panitia menjadi disiplin. Hal itu terlihat dari waktu kedatangan para panitia. Dihari kedua sampai kedelapan, hanya panitia lapangan saja yang mengikuti TOT. Dengan materi sesuai tugas masing-masing. Mentor menggunakan kaos biru, Medis menggunakan kaos putih, dan Timdis menggunakan baju berwarna hitam.
               Dari sinilah mulai timbul rasa kekeluargaan antar divisi. Sitem pelatihan di TOT ini, pas seperti yang gue butuhkan. Khusus nya dipelatihan mentor. Kita dipaksa berani ngomong, berani angkat tangan dan mengutarakan pendapat. Dilihat dari tugas nya, menurut gue mentor lah yang dapat dibilang vital (bukan bermaksud narsis). Karena mentor berhubungan dengan maba dari mulai awal acara bahkan sampai setelah acara berakhir. Di awal TOT ini, dijelaskan tugas mentor yang adalah 5M :
1. Mengawasi 2. Membimbing 3. Menginformasikan 4. Mengarahkan 5. Memotivasi
Dilihat dari tugasnya gue nyimpulin hal-hal yang harus disiapkan. Yaitu :
1.      Melatih kemampuan public speaking
2.      Menyiapkan materi
3.      Sering membaca buku motivasi
4.      Kritis dalam berargumen
5.      Peka dan tanggap
                 Dan dari TOT inilah gue dapet semua hal tersebut. Selain itu diadakan pula simulasi supaya tau apa yang harus dilakukan ketika dilapangan. Para mentor dibagi menjadi dua. Setengah maba setengah lagi jadi mentor. Ketika simulasi banyak kejadian-kejadian unik. Tepatnya jenis-jenis maba yang jauh dari kenyataan nya. Ada istilah maba berantem atau maba rusuh yaitu ketika tenang-tenang nya simentor ngasih materi tiba-tiba ada maba yang berantem. Tentu saja simentor rusuh dan bingung apa yg harus dilakukannya. Selain itu ada juga maba special anak pejabat atau anak rektor, maba manja, maba lemah, maba ngeyel dan lain sebagainya. Banyak hal yang bikin kita ketawa dalam momen ini. Dan tentu saja karena momen inilah semakin tumbuh rasa kekeluargaan nya. Kita para mentor jadi semakin mengenal. Sebelum acara PPKK, panitia lapangan dituntut untuk membuat nama masing-masing. Dengan tema bahasa Persia kuno. Untuk mentor namanya adalah VARANGIANS yang artinya pengawal. Untuk medis namanya AVICENNA dan timdis namanya IMMORTAL. Untuk timdis dan medis gue lupa artinya. Dan satu orang pemimpin kami yaitu danlap. Danlap diberi nama ARTHUR.
                   29 Juli 2013. Akhirnya acara PPKK ini berlangsung. Perjuangan kami selama satu bulan di TOT dibuktikan disini. Ternyata spesies-spesies maba yang aneh seperti maba berantem, maba ngeyel, maba special yang gagap atau mengaku anak pejabat/rector, maba ngeyel itu tidak ada dilapangan. Ternyata maba itu polos, maba itu asik. Tentu saja mereka bakal kondusif dan menghargai terhadap apa yang kita lakukan, asalkan kita mengerti suasana. Tingkat ngeyel maba  sebenarnya jauh berbeda dengan tingkat ngeyel maba ketika simulasi. Untungnya ketika simulasi kita dibiasakan dengan standar spesies maba tinggi. Yang bener-bener ngeyal. Sehingga dilapangan ketika ada maba ngeyel kita bisa cepat mengatasinya. Begitupun dengan tugas. Tugas mentor/varangians yang dirumuskan 5M, ternyata dalam acara ini benar-benar terbukti. Bahkan ada huruf M-M selanjutnya. Seperti, mengantarkan ke Wc, mengumpulkan botol, menjaga botol, menjaga sandal maba, sampai yang paling extreme bikin jantung deg-degan adalah mengajak ngobrol orang tua maba yang sengaja datang untuk mengawasi anaknya. Dan ada pula M yang bisa dibilang rezeki yaitu MODUS sama maba. Hahaha
Inilah, pengalaman gue ketika jadi mentor. Menjadi seorang mentor cocok bangetlah buat seorang yang pengen keluar dari zona nyaman kepasifan. Terima kasih, semoga bermanfaat.    


                 

0 komentar:

Posting Komentar