Powered By Blogger

Kamis, 15 Agustus 2013

Jadi Mentor PPKK 2013



              “Semua orang bisa bicara, tetapi hanya sebagian orang yang bisa berbicara”. Kata-kata inilah yang gue dapat dari sebuah buku motivasi tentang public speaking (PS). Gue sengaja baca buku ini karena gue ngerasa pasif dalam setiap kegiatan gue. Termasuk ketika belajar dikelas. Dan ternyata, itu tuh rugi banget. Rugi kalo kita pasif dalam setiap kegiatan yang kita lakukan seperti organisasi. Dan rugi  juga malah bisa disebut celaka, kalo kita pasif ketika belajar dikelas. Misalnya ketika presentasi, orang dengan kemampuan PS bagus tentu dia akan bisa mengendalikan suasana (misal membuat suasana kondusif), dan salah satu yang terpenting adalah meyakinkan audiens dengan apa yang dia sampaikan (membuat audiens percaya dengan apa yang dia sampaikan / mempengaruhi audiens). Sebaliknya dengan orang yang tak pandai PS. Tapi disini yang pengen gue bahas bukan tentang public speaking (PS) atau berbicara didepan umum. Tapi bercerita tentang pengalaman gue yang nyoba buat ngelatih kemampuan ini.       
             Kebetulan, tahun ini kuliah gue masuk semester tiga, yang artinya gue sekarang tingkat dua. Berarti bakal ada yang manggil gue dengan sebutan kakak atau akang. Ya, tepat. Gue bakal punya adik kelas. Atau sering disebut maba (mahasiswa baru). Sehubungan dengan itu otomatis bakal ada serangkaian acara buat pengkaderan para mahasiswa baru ini. Seperti kaderisasi di jurusan atau himpunan dan kaderisasi kampus. Atau biasa disebut Ospek. Dalam kedua acara tersebut pasti ada susunan kepanitiaan. Nah, Gue jadi terinspirasi buat ikut serta dalam kepanitiaan tersebut. Karena gue berpikir mungkin inilah cara atau salah satu metode untuk mengasah kemampuan PS gue. Berdasarkan pengalaman gue waktu jadi maba, dalam rangkaian acara tersebut (Ospek jurusan atau Ospek kampus) ada dua macam kepanitiaan. Yang pertama panitia inti atau panitia non teknis yang terdiri seperti ketua Pelaksana, Wakil, Sekretaris, dan jajarannya yang bertugas untuk merancang serta menjalankan acara secara tertulis seperti membuat konsep, proposal dan lain sebagainya. Yang kedua panitia lapangan atau Panitia teknis yang bertugas untuk menjalankan acara dan berkaitan/berhubungan langsung dengan sasaran acaranya. Dalam acara ospek ini sasaran nya tentu adalah mahasiswa baru. Panitia lapangan dalam acara ini ada tiga kelompok yaitu ada mentor yang bertugas mendampingi maba, medis yang bertugas menangani maba yang sakit, dan timdis bertugas untuk mengefisienkan dan mendisiplinkan maba.
               Penyusunan kepanitiaan diawali dari Ospek himpunan jurusan dahulu. Berdasarkan pertimbangan gue sendiri, gue milih jadi panitia lapangan atau panitia teknis dengan divisi MENTOR. Menurut gue, job desk seorang mentor sesuai dengan apa yang gue butuh sekarang ini. Salah satunya, memberikan informasi/materi. Tentu pas banget untuk melatih kemampuan public speaking gue. Dengan motivasi ngelatih kemampuan PS ini gue tekan kan buat masuk divisi mentor. Dan akhirnya bisa. Mulailah perdivisi merancang silabus job desk masing-masing. Ternyata Panitia inti ospek kampus juga lagi ngadain acara open recruitment kepanitiaan lapangan. Dengan kuota 5 orang perjurusan. Ketika mendengar itu, tanpa pikir panjang gue langsung aja daftar. Dan tentu saja, lagi-lagi gue milih divisi Mentor. Dengan proses yang lumayan begitu lama akhirnya gue berhasil masuk divisi mentor di ospek kampus. Oiya, ospek kampus di gue acaranya disebut PPKK (Program Pengenalan Kehidupan Kampus).
                 Menjadi panitia, tentu saja tak mudah. Terkhusus panitia lapangan atau panitia teknis yang nantinya langsung berhubungan dengan mahasiswa baru. Ada satu rangkaian acara yang disebut TOT (Training of Trainer) yang harus dilalui oleh para calon panitia di acara PPKK ini. Terkhusus panitia lapangan (Mentor, Medis dan Timdis). Acara TOT ini berlangsung selama satu bulan sebelum acara berlangsung. Dengan waktu diakhir pekan yaitu Sabtu dan minggu. Total, kita melaksanakan TOT ini selama 8 hari. Kebetutulan TOT ini diadakan ketika libur kuliah. Jadi, kita para panitia mengorbankan waktu liburan kita. Acara TOT ini diadakan untuk melatih para panitia secara mental, fisik, skill perdivisi dan sekaligus menyatukan seluruh panitia (Saling mengenal demi kelancaran kerjasama, dan satu suara untuk mensukseskan acara PPKK ini). Hari pertama TOT seluruh panitia (termasuk panitia inti) dilatih/didiklat secara 100% fisik serta untuk kedisiplinan. Tujuan nya tentu saja untuk membentuk fisik dan sikap disiplin yang bagus. Ditengah teriknya matahari, dengan kaos berwarna hitam polos, kita berlari, berteriak-teriak, push up, dll. Tapi itu ada efeknya. Para panitia menjadi disiplin. Hal itu terlihat dari waktu kedatangan para panitia. Dihari kedua sampai kedelapan, hanya panitia lapangan saja yang mengikuti TOT. Dengan materi sesuai tugas masing-masing. Mentor menggunakan kaos biru, Medis menggunakan kaos putih, dan Timdis menggunakan baju berwarna hitam.
               Dari sinilah mulai timbul rasa kekeluargaan antar divisi. Sitem pelatihan di TOT ini, pas seperti yang gue butuhkan. Khusus nya dipelatihan mentor. Kita dipaksa berani ngomong, berani angkat tangan dan mengutarakan pendapat. Dilihat dari tugas nya, menurut gue mentor lah yang dapat dibilang vital (bukan bermaksud narsis). Karena mentor berhubungan dengan maba dari mulai awal acara bahkan sampai setelah acara berakhir. Di awal TOT ini, dijelaskan tugas mentor yang adalah 5M :
1. Mengawasi 2. Membimbing 3. Menginformasikan 4. Mengarahkan 5. Memotivasi
Dilihat dari tugasnya gue nyimpulin hal-hal yang harus disiapkan. Yaitu :
1.      Melatih kemampuan public speaking
2.      Menyiapkan materi
3.      Sering membaca buku motivasi
4.      Kritis dalam berargumen
5.      Peka dan tanggap
                 Dan dari TOT inilah gue dapet semua hal tersebut. Selain itu diadakan pula simulasi supaya tau apa yang harus dilakukan ketika dilapangan. Para mentor dibagi menjadi dua. Setengah maba setengah lagi jadi mentor. Ketika simulasi banyak kejadian-kejadian unik. Tepatnya jenis-jenis maba yang jauh dari kenyataan nya. Ada istilah maba berantem atau maba rusuh yaitu ketika tenang-tenang nya simentor ngasih materi tiba-tiba ada maba yang berantem. Tentu saja simentor rusuh dan bingung apa yg harus dilakukannya. Selain itu ada juga maba special anak pejabat atau anak rektor, maba manja, maba lemah, maba ngeyel dan lain sebagainya. Banyak hal yang bikin kita ketawa dalam momen ini. Dan tentu saja karena momen inilah semakin tumbuh rasa kekeluargaan nya. Kita para mentor jadi semakin mengenal. Sebelum acara PPKK, panitia lapangan dituntut untuk membuat nama masing-masing. Dengan tema bahasa Persia kuno. Untuk mentor namanya adalah VARANGIANS yang artinya pengawal. Untuk medis namanya AVICENNA dan timdis namanya IMMORTAL. Untuk timdis dan medis gue lupa artinya. Dan satu orang pemimpin kami yaitu danlap. Danlap diberi nama ARTHUR.
                   29 Juli 2013. Akhirnya acara PPKK ini berlangsung. Perjuangan kami selama satu bulan di TOT dibuktikan disini. Ternyata spesies-spesies maba yang aneh seperti maba berantem, maba ngeyel, maba special yang gagap atau mengaku anak pejabat/rector, maba ngeyel itu tidak ada dilapangan. Ternyata maba itu polos, maba itu asik. Tentu saja mereka bakal kondusif dan menghargai terhadap apa yang kita lakukan, asalkan kita mengerti suasana. Tingkat ngeyel maba  sebenarnya jauh berbeda dengan tingkat ngeyel maba ketika simulasi. Untungnya ketika simulasi kita dibiasakan dengan standar spesies maba tinggi. Yang bener-bener ngeyal. Sehingga dilapangan ketika ada maba ngeyel kita bisa cepat mengatasinya. Begitupun dengan tugas. Tugas mentor/varangians yang dirumuskan 5M, ternyata dalam acara ini benar-benar terbukti. Bahkan ada huruf M-M selanjutnya. Seperti, mengantarkan ke Wc, mengumpulkan botol, menjaga botol, menjaga sandal maba, sampai yang paling extreme bikin jantung deg-degan adalah mengajak ngobrol orang tua maba yang sengaja datang untuk mengawasi anaknya. Dan ada pula M yang bisa dibilang rezeki yaitu MODUS sama maba. Hahaha
Inilah, pengalaman gue ketika jadi mentor. Menjadi seorang mentor cocok bangetlah buat seorang yang pengen keluar dari zona nyaman kepasifan. Terima kasih, semoga bermanfaat.    


                 

Minggu, 11 Agustus 2013

OST cerpen Reversible


                        Alhamdulillah, ini sebuah lagu yang gue ciptain sendiri dan lagu ini juga udah direkam disebuah studio diSubang. Cerita lagu ini terinspirasi dari cerpen gue sendiri yang berjudul Reversible .
Cerita tentang seorang cowo bernama Damar yang suka sama cewe bernama Rezka. Lagu ini beraliran melayu, slow, agak-agak mirip wali alirannya. Lagu ini menceritakan seseorang yang so terluka banget, mengharapkan seseorang yang berharap sama orang lain, dalam artian cinta nya bertepuk sebelah tangan. Suatu saat karena keseringan patah hati, jadi dia pengen move on. Jadi diterbitkan lah lagu ini. Judul nya Selamat Tinggal (Rintihan Hari Sepiku). Penasaran? Bisa di download disini (4shared) atau disini (mediafire) . Selamat mendengarkan.


Ini lirik + Chord nya :
Selamat Tinggal (Rintihan Hari Sepiku)

Intro : C#m B A G# 2x

C#m            A
Terasa sepi saat tanpamu
B                                   G#
Terasa hampa saat kau tak ada
C#m                                   A
Kini tlah kurasakan betapa engkau ku butuh
     B                                              G#
Meski takkan pernah kau kan membutuhkanku

Intro 1x

C#m                          A
Jujurku sadar kau bukan lah milikku
B                                       G#
Sadarku engkau bukanlah cintaku
C#m                   A
Ku tak ingin memaksakan semua ini
        B                                    G#
Memaksakan cinta .. Selamat Tinggal

Reff.
C#m                 B
Rintihan hari-hari sepiku
                A
Ku hapus cintaku
                   G#
Ku Musnahkan rasaku

             C#m
Walau sakit terasa
               B
Terlanjur ku terluka
             A
Tak apa tersiksa
           G#
Apalah daya


Melodi : C#m B A G#  C#m B A G# C#m…

C#m                   A
Ku tak ingin memaksakan semua ini
        B                                    G# G#
Memaksakan cinta .. Selamat Tinggal

Reff 2x
Coda C#m

Daku Tersenyum, Daku Terjatuh (Kenangan Pertama dengan Motor Baru)



Hari ini hari Sabtu. Sekolah gue pulang pagi-pagi, tepatnya pukul 10. Karena disekolah gue tiap hari sabtu itu kegiatannya eskul. Kebetulan gue ngambil eskul seni music yang jadwal pulangnya itu selalu lebih awal dari eskul lain, kira-kira sekitar jam 9 juga udah keluar. Kecuali kalo ada kegiatan mau pentas pasti pulang paling sore, bahkan malem.
Ketika kelas selesai, gue langsung ngebet pengen pulang. Pengen cepet-cepet ketemu meng. Meng itu nama motor baru gue. Motor mio warna item keluaran tahun 2007an. Ma’lum gue baru beli seminggu yang lalu, tepatnya hari sabtu tanggal 29 Maret. Perjuangan gue buat dapetin meng ini sulit banget. Gue harus ngambek sama ortu gue, sampai gak pulang kerumah (Pulangnya kerumah nenek), terus gue gak mau makan dan sakit selama 4 hari, Akhirnya gue dibeliin deh sama ortu. Dan gue dibujuk buat kembali pulang kerumah. Sebenernya kalo dipikir-pikir padahal gak masalah ya, gue kagak tinggal dirumah sama gue gak mau makan juga. Bagus malah, Ortu gak harus ngasih uang jajan, terus beras dirumah jadi hemat. Betul kan? Hahaha
Sore ini, rencana nya gue sama temen-temen mau kompoi kecil-kecilan. Jalan-jalan kemana aja. Ma’lum kami ini bocah labil, bocah ABG umur SMP yang baru kenal sama motor. Jadi pengennya pamer keliling-keliling kampung pake motor, sekaligus nunjukin keorang-orang terkhusus kaum cewe kalo kita ini anak keren. Kenapa keren, soalnya ketika itu adalah zamannya cewe motor, dimana parameter nya cowo punya pacar itu, ya motor. Simpelnya, Lo bakal gampang dapet cewe kalo lo punya motor. “Cewe berbanding lurus dengan motor, Semakin keren motor yang lo punya maka tidak menutup kemungkinan bakal semakin cantik cewe yang mau sama lo (mau sama motornya mungkin? haha)”. Itu ideologi kami ketika itu. Tapi sedihnya itu gak berlaku buat gue. Bagi temen gue sebut saja ibenk(nama disamarkan) mungkin iya. Ketika kita kompoi kedarah atas (daerah pegunungan, kalo ditempat gue disebutnya daerah Tonggoh) Si ibenk langsung dapet kenalan, cewe cantik namanya Hesti(nama disamarkan) dan sekarang udah jadian. Nah karena gue belum dapet-dapet juga yang namanya pacar, maka dari itu gue gampang tertarik sama cewe, saking penasarannya sama yang namanya punya pacar.
Jam 2 siang, kita ngumpul di got di ujung kampung (ditempat gue disebutnya got kidul). Rencananya kita bakal kompoi kedaerah yang disebut Cibarola. Sebenarnya gue gak tau cibarola itu dimana yang jelas itu didaerah Subang. Kami berangkat secara illegal, yaitu tanpa helm. Kami berangkat sekitar 14 motor (jumlah disamarkan supaya keliatan banyak, aslinya 8 motor) per motor 2 orang. Gue ngebonceng Sugih (nama disamarkan). Dulu memang belum gencar-gencar nya razia pengendara motor seperti sekarang. Jadi kami punya keberanian buat masuk wilayah kota. Kami berangkat ke Cibarola lewat jalan depan mesjid Agung(Subang) dan Lapangan Alun-alun(Subang). Nah disinilah petaka itu terjadi.
Kami berniat berangkat kearah sebelah kiri, kalau dari mesjid Agung(Subang). Kebetulan posisi gue jalan, yaitu kedua dari belakang. Ketika itu karena saking ramenya, banyak orang-orang yang sekedar nongkrong didaerah trotoar lapang alun-alun(Subang) terkhusus banyak cewe juga (hahaha), alhasil gue jadi gak fokus bawa motor nya. Nah tibalah tepat depan mesjid agung(Subang), ada 2 orang cewe dewasa (mungkin, kira2 teteh-teteh SMA) dengan motor mio warna putih, rambut panjang pake kaos hijau tua sama coklat, Bedak tebal, dan celananya pendek. Temen-temen gue sambil jalan pada ngelaksonin kearah cewe itu, sicewe cuman ngeliatin. Pas gue yang ada didepan cewe tersebut dengan ngerasa paling jentel dan pede gue lemparkan senyum, dan bilang “hai..(Senyum)”. Dan ternyata.. JEGEEERRRRRRRR!!.
Sugih : Ai sia kunaon Faisal?? (Translate : Lo kenapa Faisal?) (dengan muka marah-marah dan kaki kesakitan)
Faisal : Aduh, sori euy urang teu fokus
L (dengan muka memelas, menyesal dan mata yang terlihat seperti habis dipukul)
Karena muka gue beralih kecewe tadi, gue gak liat kalo gue nyetir bengkok jalan nya, jadi gue nabrak trotoar dan muka gue berbenturan dengan tong sampah sehingga mata gue bengkak. Meng kaca spion nya patah satu. Gue dan Sugih seolah-olah jadi tontonan menarik sesaat kaya atraksi “Tong Edan”. Pahitnya lagi, 2 orang cewe tadi malah ngetawain terus bilang, “Kunaon a? hahaha” (Translate:Kenapa mas?). Kemudian pergi sambil ketawa puas. Gue dan Sugih yang keliatannya malu sama marah banget langsung cepet-cepet bergegas pergi nyamperin temen-temen yang lain. Dan ketika gue baru nyampe, temen-temen gue pada ngetawain sampe puas. Gue Cuma bisa diem, baeud, menyesal, meratapi nasib. Inilah kenangan jatuh pertama dimotor gue. Terima kasih udah mau baca.

Reversible (Cerita Cowok yang selalu gagal mempunyai Pacar)


Hanya bisa membayangkan, hanya bisa bermimpi. Itulah aku yang selalu hidup bersama mimpi. Teman-temanku bilang aku ini terlalu berlebihan, terlalu percaya terhadap mimpi. Bahkan ada yang bilang bisa-bisa aku gila karena mimpi-mimpiku yang teramat banyak dan takkan bisa jadi kenyataan. Tapi kurasa tidak, selama mimpi itu logis dan selama aku masih memiliki iman dalam hatiku. Aku yakin semua mimpiku ini bisa tercapai. Karena aku percaya “ada kemauan pasti ada jalan”. Ku pegang prinsip itu dalam hidupku. Aku ingin menjadi seorang anak band yang sukses dan terkenal,  Aku ingin menjadi pengusaha yang berhasil, kaya raya dan bisa membahagaiakan kedua orang tuaku. Bukan hanya itu dalam hal asmara pun aku memiliki sebuah mimpi. Tepatnya wanita impian. Haha
“Dorr..dorrr.. Mar.. Damar?” teriak ibu memanggil sambil menggedor pintu kamarku. Aku yang masih bermimpi terbalut selimut menjawab dengan kesalnya. “Apa bu??”. “Cepat bangun! Sekolah, udah siang”. Jawab Ibu. “Iya Ibu Iya ini juga bangun”. Sahutku sambil mencoba berdiri.  Kulirik kiri kanan mencari sebuah jam dinding. Dan ternyata ASTAGFIRULLAH pukul 6.37. Celaka, aku pasti terlambat. Tanpa fikir panjang langsung saja aku ke kamar mandi. Kupakai baju putih abuku. Dan kukeluarkan motor mio hitamku, langsung saja ku tancapkan gas.
Terlambat.. ternyata benar dugaanku. Gerbang sekolah sebelah utara yang biasa ku masuki kini telah tertutup rapat-rapat. Dengan rasa terpaksa aku masuk sekolah melalui gerbang sebelah selatan. Dan disana sudah ada pak surya yang tengah berdiri tegak menanti seluruh siswa-siswi yang terlambat datang ke sekolah. “Tiga point. Kau terlambat tujuh menit nak. Disini tulis nama dan kelasmu! lalu bersihkan sampah yang ada di lapangan basket ini dan sesudah itu cepat masuk ke kelas. Mengerti!” kata pak Surya. “Me..meng..mengerti pak”. Jawabku dengan mimik wajah riang terselimuti rasa takut.
Pak Surya adalah guru paling tegas di sekolahku. Tapi banyak para siswa yang bilang bahwa beliau adalah guru tergalak di sekolah ini. Herannya aku,  jika beliau guru tergalak mengapa mereka selalu membicarakan bahkan menjelek-jelekkan beliau. Hmm.. dasar remaja. XI IPA 4 itulah kelasku. Setelah selesai membersihkan lapangan basket, ku simpan motorku di tempat parkir, langsung saja aku masuk ke kelas. Dan beruntungnya aku, Jam pertama kelasku kosong. Pak Gunawan guru fisika ku tidak mengajar hari ini. Menurut kabar beliau ke Bandung. Tak tahu ngapain. Tapi kurasa, tak pentinglah aku harus tahu beliau dimana dan ngapain. Yang jelas keadaan seperti ini bukannya membuatku lesu karena tidak belajar. Tapi sebaliknya keadaan seperti ini malah membuatku senang. Kenapa? Karena aku bisa nongkrong di luar kelas bersama teman-temanku. Hehe
Kebiasaan teman-temanku saat nongkrong adalah ngobrol, ngegosip dan lain-lain. Pokoknya ngobrolin apa aja mau penting atau tak penting tidak jadi masalah. Yang penting rame dan happy. Berbeda denganku. Ketika di luar kelas aku lebih suka memantau seseorang di kelas depan kelasku. Tepatnya kelas XI IPA 1. Dialah orang yang selalu menyita perhatianku. Memberikanku segudang inspirasi. Dialah wanita impianku. Namanya adalah Rezka Ayunda Putri. Dia duduk di bangku deratan depan. Terlihat jelas wajahnya yang ayu oleh mataku.
“Mar..? Ngapain kamu? Ngelamun? Wooy..kamu ngeliatin siapa?” tanya Dika. “Hah..enggak, siapa yang ngelamun. Orang aku lagi ngeliatin pak Nurja ngajar di IPA 1”. Jawabku mengelak. “Akh Alasan saja kau ini. Tak ada kerjaan ya. Mending maen PES pake bluetooth, berani??” sahut Dika. “Ayo..siapa takut” Jawabku. (PES<Pro Evolution Soccer> = game hp).
Bel istirahat pun berbunyi. Aku dan Dika berniat untuk makan bakso di kantin. Sesampainya di kantin, ketika aku hendak memesan bakso. Tepat di warung depan kedai bakso yang aku singgahi. Dia ada di depanku. Iya Reska. Dia sedang membeli minum. Hm.. pemandangan enak nih. Terus saja ku pandangi dia. Tapi lama kelamaan dia pun sadar bahwa aku sedang memperhatikannya. Dan Betapa kagetnya aku. Tiba-tiba wajah cantik itu memberikan senyumnya yang manis untukku. Owh.. Ya Tuhan betapa gembiranya aku. Haha… Mungkin inilah yang di sebut Falling In Love. Huuh..
Aku Tahu Reska sejak aku kelas 3 SMP. Dulu sebenarnya kita pernah deket. Kita sering SMS-an dan Telpon-telponan. Tapi belum pernah sekalipun ketemu. Tapi sekarang, entah kebetulan atau memang sudah takdir kali ya. Aku dan Reska satu sekolah. Sejak kelas X aku mulai lebih mengenal dia. Kita menjadi lebih deket dari sebelumnya. Tiap hari mungkin kita SMS-an, curhat-curhatan, bahkan aku pernah main kerumahnya. Walau hanya beberapa kali sih.
Karena saking deketnya. Akhirnya lama kelamaan, keimananku pun roboh. Hatiku bergeser menyisakan sebuah ruang kosong. Hingga pada suatu hari aku nekat. Ku ambil telponku. Ku coba menelpon dia. Dengan penuh percaya diri dan keyakinan yang sungguh. Aku coba untuk menyatakan perasaanku padanya. Dan betepa kecewanya aku, Dia tak mau menjadi kekasihku. Dengan alasan dia hanya ingin menjadikan aku TTM-nya. Dalam artian dia menolakku. Hmm... Kecewa yang sungguh  Terlukis dalam wajahku. Tanpa fikir panjang ku ambil gitarku. Langsung saja ku nyanyikan sebuah lagu yang ketika itu mewakili rasa kecewaku...
Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku...
(D’Masiv – Cinta ini membunuhku)
***
Setelah kejadian itu hubungan aku dan Rezka pun menjadi renggang. Kami tidak sedekat sebelum aku menyatakan perasaanku padanya. Tapi lagi-lagi Rezka membuatku kecewa. Dua hari setalah itu ku dengar sebuah kabar angin yang seakan-akan membuat aku tak percaya dengan kabar itu. Ku dengar Rezka jadian dengan Bimo. Dan ternyata kabar angin itu benar adanya. Huuh... rasa sakit hatipun kini terungkap dalam benakku. Aku tahu mungkin ini salah. Sudah jelas inilah kenyataannya. Kenyataan yang tak bisa aku ubah. Rezka lebih memilih Bimo dari pada aku. Sadar Damar... sadar! Akupun sempat membenci Rezka. Namun, kebencian itu tak berlangsung lama. Karena mungkin terlalu besarnya perasaanku terhadap Rezka.
*...Jum’at 6.07 pagi hari....*
            Hari ini aku sengaja berangkat pagi-pagi banget. Soalnya ada ulangan PKN. Aku belum sempat belajar di rumah. Sama supaya tidak berurusan dengan pak Surya. Dan malangnya aku, di kelasku yang luas ini belum ada seorangpun yang datang. Kosong, hening, dan sepi. Itulah yang terjadi disini. Wah.. Tak benar ini bagaimana Indonesia mau maju kalau generasi mudanya seperti ini. Males bangun pagi(hehe.. padahal aku juga sering gitu).
Ku simpan tasku di dalam kelas lalu ku ambil buku PKN ku. Sambil menunggu teman-temanku, aku belajar di luar kelas. Sekalian nongkrong nunggu Rezka.hehe... Beruntungnya aku, tiba-tiba tepat pada arah jarum jam angka 3 muncullah seorang wanita di depan kelasku. Dengan kulitnya yang putih, serta matanya yang bulat, dia tersenyum padaku. Dan sebuah kata terucap dari bibirnya yang manis “Ehm.. Rajin”. Aku yang kaget hanya bisa sedikit tersenyum dan  membalasnya dengan sebuah kata yang tak bermakna “Yehh..”. Dan kemudian terkuncilah mulutku ini. Diam dan diam. Huh..
“Aq hnya btuh snyum”. Kerap sekali aku ingat SMS dia waktu itu. Dia memintaku untuk membalas senyumnya ketika kami bertemu. Karena sering sekali aku tak membalas sebuah senyuman yang dia lemparkan untukku. Aku hanya diam, dan selalu diam. Itulah yang bisa ku lakukan. Bahkan terkadang aku hanya menundukkan kepalaku. Ketika kami bertemu. Sebenarnya aku ingin membalas senyum itu. Tapi tak tahu kenapa sulit sekali bibir ini ku kendalikan. Aku hanya terpana saat melihat dia tersenyum untukku.  Ya Tuhan.. Ada apa ini???
Malam yang sunyi, handphone ku sepi. Aku hanya bisa duduk termenung sendiri. Bersama gitarku yang kini tak bisa membuatku bernyanyi. Tak ada teman malam ini. Teman-temanku pergi menemui pujaan hati mereka. Karena inilah malam yang selalu mereka tunggu. Malam waktunya mereka bergembira dengan cinta. Menghabiskan waktu bersama belahan jiwa. Sejenak otakku bergeser, terlintas sebuah pertanyaan dalam fikiranku. Kapan Rezka mengakhiri hubungannya dengan Bimo. Bertahan dan terus menahan tak bisa terus ku lakukan. Terlalu besar jika terus ku pendam untuk satu perasaan. Lama sudah aku menunggu, tak kunjung datang juga sebuah kabar menyenangkan itu. Kring… kriiing.. bunyi handphone ku yang berdering. Langsung saja ku sambar suara itu. Dan ternyata itu hanyalah sebuah missed call. Bukannya kesal, tapi penasaranlah yang muncul dalam benakku. Siapa ini?
Selang beberapa detik, datanglah sebuah pesan singkat yang sangat singkat. “assalamu’alaikum”. Terkejutnya aku, ternyata itu dia. Senang, gembira, bahagia, kini telah menyelimutiku. Dengan semangatnya ku balas pesan singkat itu. “Wa’alaikumsalam.. tmben nih SMS? Da angin ap?”. 1 Jam sudah kami ngobrol via SMS. Semakin saja ku menginginkannya. Kali ini kurasa terbayarlah sudah kekecewaan yang dulu pernah ku rasakan karnanya.
Sebuah kabar yang telah lama ku tunggu, akhirnya datang juga. Iya, Rezka mengakhiri hubungannya dengan Bimo. Ada sebuah keheranan dalam fikiranku. Ketika Rezka bercerita bahwa dia sudah putus dengan Bimo. Rezka menyebut Bimo ‘si pohon kelapa’.  Kenapa ini? Apa hubungan mereka berakhir dengan pertengkaran? Tapi, kurasa tak pentinglah aku mempermasalahkan semua ini. Yang penting semua telah kembali seperti dulu. Ruang itu telah kembali kosong. Tinggal kufikirkan bagaimana caraku melangkahkan harapanku untuk mengisi ruang kosong itu. Berusaha… Ya.. Aku akan berusaha menyinggahi ruang kosong itu.
Berjalan di tengah teriknya sang raja siang ini, membuat tenggorokanku kering. Lelah menitihkan langkah menuju tempat motorku di simpan. Ku singgahi sejenak koperasi siswa untuk mengganti ion dalam tubuhku yang lemas ini. Ketika aku berada di depan pintu koperasi, terdengar dengan jelas suara indah yang memanggilku. “hey..Damar..”. Ku tengokkan kepalaku kearah kiri, dan terlihatlah wajah ayu itu tersenyum dengar riangnya padaku. “yeh… Rezka”. Dengan sangat mudahnya aku balas senyum itu. Ya Tuhan… akhirnya aku bisa membalas senyumannya.
Hari demi hari terlewati. Cinta yang dalampun semakin tergali kini. Aku dan Rezka kembali dekat seperti dahulu. Dan kurasa sekaranglah saatnya ku langkahkan harapan ini. Malam ini aku berniat untuk mengungkapkan perasaanku pada Rezka. Tepat pukul 8.12 malam, ku ambil handphoneku lalu kucari sebuah nomor telpon yang menjadi pusat perhatianku .Tanpa fikir panjang ku tekan tombol hijau yang ada di handphone ku tepat pada nomor itu. 6 detik ku tunggu, terangkatlah telponku kemudian terdengarlah suara yang menggetarkan relung jiwaku saat itu. “Halo.. assalamu’alaikum” . “wa’alaikumsalam”.Jawabku dengan santai. Seiring waktu berjalan basa-basipun terucap mengikuti arus suasana. 24 menit kemudian, ku tutup telpon itu. Lagi lagi hal itu terulang.  Hal yang dulu membuatku membenci Rezka kini telah terulang kembali.
Ketika aku akan menyatakan apa yang aku rasa, Rezka terlebih dahulu mengungkapkan perasaannya. Namun apa yang dia ungkapkan tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Ternyata ruang kosong itu bukanlah untukku. Nurman Zaenuddin. Dialah pria Sunda yang menyita perhatian Rezka. Sebenarnya dia juga adalah sahabat baikku. Tapi karena berbeda kelas, kami menjadi tidak terlalu akrab. Dan lagi-lagi kekecewaanlah yang aku dapatkan.  Terlempar sesaat, seakan terhenti kaku dan membisu karena sebuah kenyataan semu. Sirnalah sudah harapan selama ini. Sebatas mimpi, mungkin itulah Rezka bagiku. Akhirnya takdir pula yang menjawabnya. Dan Rezka bukanlah takdirku.  Sebuah asmara yang konstan dengan kekecewaan membuat kehidupanku seakan reversible. Terasa bolak-balik tak berarti. Membuat semuanya hanya percuma dan sia-sia. Mungkin semuanya akan berubah jauh, drastis tak seperti dulu. Selamat tinggal rintihan hari sepiku.
***

Tips Melawan Males!



         Males, Bete, Ngantuk pengennya maen game, jalan2, nonton, baca komik, foya-hura, internetan dan lain sebagainya. Itulah Yang sering kita rasakan, betul?? pulang sekolah, yang dulunya waktu SD kita dibiasain belajar dulu, walau beberapa jam dan itu juga di paksa nyokap dan kini kebiasaan iti hilang. Pulang sekolah pengennya tidur, atau bahkan ada orang2 yang gak mau langsung pulang tapi singgah dulu di warnet hanya untuk sekedar buka blog, atau Fb atau bahkan maen Game Online. Dia rela Bolos dari bimbelnya hanya untuk sekedar begituan. hmmmm atau bahkan ada juga sekomplotan orang2 yang ketika "teng" bel sekolah di bunyikan dia gak mau langsung pulang tapi pengen nyantai dulu disekolah, Mojok (parah ya,,), atau yang bisa di maklumi dia sibuk dengan eskul dia namun yang lebih baik dari itu adalah belajar kelompok. Tapi persetanlah dengan itu. Topik disini bukan kenakalan remaja, atau kelakuan pelajar bersenjata *ekh ya maksudnya Tingkah laku pelajar gitu lah.

      Yang pengen gue bahas disini adalah cara ngadepin masalah tersebut. Karena menurut hasil curhatan, laporan dan penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada berupa opini yang agak lebih kearah objektif. Survei membuktikan bahwa 94% pelajar di seluruh belahan juru-juru indonesia mempunyai seorang musuh yang paling kuat, lebih berat dari besi 999kg namun kecil serta semu, anehnya terasa banget keberadaannya seperti kentut yang gak bisa dipegang atau di raba-raba tapi bener2 kerasa keberadaannya, wanginya, serta hawanya. Yaitu yang tak lain adalah rasa MALES. Setelah gue nyelem kedanau sedalam 2meter terus kembali dengan keadaan kaget (karena gak bisa renang), lalu bertapa di sebuah tempat berukuran kecil sekali ditemani satu buah laptop beserta modemnya bermerk Telkom-flash namun tak bisa digunakan karena gak ada pulsanya, dua buah stik, dan kasur ditemani bantalnya (maen PS di kosan). Dan setelah berkelana menempuh suatu perjalanan sejauh 98km( keliling PDK-Ciereng-Cadika-PDK-Ciereng-Cadika terus aja nyampe 114 putaran sugan) gue dapet ilham. Tipsnya adalah dengan cara P.A.K.S.A !
      
           Dimana,
           P : pahami tujuanya. maksudnya ya kita harus paham apa dulu tujuan kita ngelakuin suatu kegiatan tersebut. Apa manfaatnya, bakal bikin untung apa rugi, pahami bener2 sampe bener2 paham, begitu juga kalo kita punya 2 buah kegiatan yang bentrok pilih salah satu yg bener banyak manfaatnya atau lebih menguntungkan buat diri kita. Jangan diambil dua-duanya.

           A : Agendakan Waktu. Setelah paham apa tujuannya dari kegiatan tersebut, planning waktunya. Agendakan / rencanakan secara detail dan terperinci di suatu hari. Seolah-olah kaya orang sibuk walaupun emang beneran sibuk. Intinya, Kosongkan waktu kita buat kegiatab ini. Begitu pun dengan fikiran kita, lebih baik kita kosong kan, supaya bisa fokus buat kegiatan yang akan dijalankan.

           K : Komitmen. Komitmen terhadap apa yang udah direncanakan. Konsisten terhadap jadwal yang udah cape2 di buat di jauh-jauh hari. Jangan sampe rusak hanya karena acara dadakan yang gak penting, yang hanya mendatangkan kepuasan nafsu sementara aja, serta gak terlalu menguntungkan bagi kita, seperti maen game. Jadwal boleh keganggu kalo ada kegiatan mendadak yang bener2 penting. Misal kita udah niat buat belajar jam 3 sore, tapi pas jam menunjukkan jam 3, perut mules, ya kita ke WC aja.

           S : Siapkan segala sesuatunya.  Siapkanlah perangkat2 yang dibutuhkan buat kegiatan tersebut. Mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil. misal mau ngerjain suatu tugas bhs,inggris kalo ngerasa buta english tentunya harus ada kamus bhs.inggris dong. Atau apapun lah, intinya logistik yang bisa membantu.

          A : Action! Fokus sama apa yang sedang kita lakukan. Ada seorang ahli bilang bahwa 20% usaha terfokus akan menghasilkan 80% hasil. Dan sebaliknya, 80% usaha tidak terfokus hanya akan menghasilkan 20% hasil. Selamat mencoba.


         INI TIPS MUDAH-MUDAHAN BERGUNA, THANKS FOR READING :)

Dicari : Anak Hilang



Microphone mesjid. Atau yang lebih di kenal speaker mesjid oleh orang sunda. Di kampung-kampung memang speaker mesjid itu digunakan bukan hanya untuk adzan buat waktu shalat aja. Tapi buat pengumungan untuk warga juga selalu di gunakan. Ngomong-ngomong speaker mesjid gue punya cerita memilukan tentang hal itu. Begini.....
Suatu malam gue beranjak dari rumah menuju rumah Reza sobat gue. Ma’lum sohib gue yang paling akrab sama gue ketika itu Reza. Dirumah Reza ada Yunand, disana kami ngobrol-ngobrol kaya bapak-bapak dengan masing-masing memegang secangkir kopi bercerita tentang pengalaman hidup ketika mengarungi nestapa-derita-bahagia. Wkwk Ketawa terbahak-bahak ketika mengingat masalalu yang kongkret dengan kejadian memalukan. Bergosip ala Ibu-ibu arisan. Cinta,karir,ibadah terucaplah dari bibir ke bibir diantara kami. Kebetulan Yunand sobat masakecil kami ketika SD dan sekarang dia melanjutkan study-nya di Bandung. Tinggal di daerah perumahan Dago kalo gak salah. Itu baru katanya.hhe
 Wuuiiiisssshhhh.... *suara dinginnya angin malam. Yang terasa kian menusuk ususku. Kuhangatkan kembali usus yang kedinginan itu dengan secangkir kopi manis berasa susu mocca yaitu Kopi ABC Mocca. Seregut demi seregut pindahlah secangkir kopi itu kedalam tubuhku namun tidak beserta cangkirnya. Karena terlalu keras euy cangkirnya kalo diminum teh wkwkwkwk J. Tak terasa waktupun menunjukkan jam 10 malam. Hmmm waktunya pulang nih.. sebelum gue di obrak-abrik sama bokap kalo pulang malem-malem teuing. Bubarlah perkumpulan tiga teman lama itu. Plak plak plak.. suara kakiku menepikan langkah dijalan setapak berbatu kecil nan berlubang di temani derasnya laju angin malam ini. Beberapa menit kemudian tibalah dirumah yang selama ini menjadi tempat gue tinggal. Nampak gorden telah tertutup rapat, serta pintu telah terkunci mutlak. Gue coba ketuk berkali-kali memanggil seisi rumah namun di rumah yang sederhana itu tak ada orang yang tinggal. Dan beruntungnya gue tetangga gue bi Dariyah menjelaskan kalo bokap-nyokap gue lagi keluar rumah. Oh yasudahlah gue memutuskan untuk kembali pergi maen. Tinggal nunggu SMS dari bokap aja kalo mau pulang mah. Sampailah dirumah Pendi. Disana ada Dedenk, Buday, Toples serta Mamat. Mereka sahabat gue juga namun jadwal kumpul sama mereka yaitu malem minggu. Ma’lum disini perkumpulan kami pria-pria jomlo yang kesepian.
Gonjreng gonjreng.. asiknya suara guitar yang gue mainkan bareng Pendi. Galau menggalau itulah yang sering kami lakukan ketika berkumpul. Tiba-tiba tambah lagi nasib sial bagiku Handphone gue Low alias mati batrenya abis. HuftL Saking asiknya maen gitar gak kerasa waktupun menunjukkan pukul 23.00. hmmm kali ini gue gak peduli mau jam berapa-berapa juga karena lagi asiik sih hahaha. Dan ternyata nasib sial kembali menghampiri si Gue yang malang ini. Di mesjid Utama di kampung gue yang permai ini terdengar sura pengumuman yang isinya disitu mengumumkan kalo gue ilang. Halaaahhh... Gue hafal banget itu suara bokap. Bokap gue nyuruh gue pulang namun pake cara lain yaitu dengan cara mengumumkan gue ilang ke warga kampung. Astaga... Nafsu asik maen gitar itu lenyap seketika. Bergegaslah diri ini lari menghampiri suara itu. Dan disana terbukti banyak warga yang berkumpul dan mereka mengira kalo gue yang malang ini bener2 ilang. Masya Allah.. Malang sekali nasib ku ini... hooaaaaammmzzz
Kembali kerumah, tidurlah simalang ini. Dan besoknya dengan full rasa malu. Gue memberanikan diri untuk keluar rumah, ketika itu gue disuruh membeli bawang sama nyokap. Lalu terbuktilah Malu itu. Bu Ida tetangga gue bertanya, Ilang kemana kamu sal??? Masya allah.. *kabuuurrrrrrrrrr......

Mabit Bersejarah



                              Mabit adalah malam bina iman dan taqwa. Sebuah acara untuk melatih kekhusyuan beribadah kepada Allah. Nanti malem gue berniat untuk ikut terdaftar dalam acara tersebut. Yang di selenggarakan di mesjid utama Pesantren As-syifa. Ma’lum gini2 juga gue kan anak rohis wkwk J. Namun sebelum itu gue harus nyelesein tugas sekolah gue. Vocational English. Idih gak ngerti sumpah. Di suruh bikin text debate. Sebenernya apa sih fungsi debate ini? Kalo mau diskusi ko pake naskah segala. Kalo gitu sama aja kaya maen drama kan?? *ma’lum paling haro sama english language teh :D
Yang bikin gue pusing itu bukan Cuma bahasanya yang harus pake bahasa inggris, tapi isinya juga bikin gue bingung. Masalahnya sigue ini gak tahu bagaimana yang namanya Debate itu. Tapi gimana entar ajalah. Minggu depan itu masih lama. Mending siap2 buat entar malem. Malam ini banyak orang akan melaksanakan acara rutinan yang sudah turun-temurun dari nenek moyang khususnya para remaja yang sedang di mabuk suatu kata yang simpel singkat dan padat namun ribet ketika di definisikan yaitu cinta. Jelasnya maen kerumah si pacar. Entah dari zaman apa muncul kegiatan tersebut. Maen kerumah pacar harus malem minggu atau sering kita sebut Apel. Gue bingung kenapa namanya apel? Kenapa gak jeruk? Atau Anggur atau supaya lebih lucu kenapa gak Rambutan dan supaya agak kerenan kenapa gak Pisang? *Seandainya malam mingguan itu di namakan pisang pasti keren. Contoh :
Cowo1 : Woy lo mau kemana? Gaya gitu??
Cowo2 : Gue mau ngisang men kerumah pacar gue..:D (ngisang maksud nya pisang yg mksd,y ngegantiin ngapel ato apel)
*ngisang artinya cebok tapi gak pake air
Kan keren ya.. hahahaha :D #CAPRUKK
                Nah, lain buat gue. Gue juga ngapel. Namun lebih positif dan bermanfaat serta berpahala ngapel gue mah wkwk :D ya benar, kan namanya mabit. Hahaha
Kang Umam, Kang Gun-gun, Kang Tatang, alfin, dan Akbar. Bareng merekalah gue pergi kemesjid dimana acara mabit itu. Jam 5 berangkat, nyampe di as-syifa jam setengah 7. Perjalanan cukup jauh sehingga menghabiskan waktu 1jam setengah. Di as-syifa kami bertemu bersama tetangga sekolah kami SMA 2 Subang. Ketika nyampe disana sebenarnya gue udah punya firasat buruk. Dan ternyata benar adanya firasat buruk tersebut. Setelah shalat isya acara ceramahpun di mulai. Di bawakan oleh seorang ustad yang ternama. Untuk namanya gue lupa sorri :D .
                Perkara di mulai ketika jam dinding menunjukkan tepat pukul sepuluh. Perasaan anak muda yang sering ngantuk ketika mendengarkan suatu nasehat, kini gue rasakan pula. Berat sekali mata ini tuk memandang kearah penasehat itu. Dan blarrr.... nunduk tertidur dalam keadaan duduk. Tanpa gue sangka+sadari gue tidur beneran sambil ngorok dengan suara bener2 mega bass. Mirip domba yang sudah dewasa ketika akan menemui ajalnya. Gerr... gerr.... Ketika ceramah masih berlangsung tiba2 terdengar jelas suara ngorok itu, dan orang di acara tersebut mencari dimana datangnya suara tersebut. Kebetulan ketika itu gue ada di deretan paling depan. Dan setelah mengetahui bahwa suara itu muncul dari seorang bocah pengembara pendek yang sedang tertidur pulas karena mungkin kecapean. Bahagianya mereka, dan tertawa dengan terbahak-bahak. Sedihnya bocah itu, Seandainya takdir dapat dipilih gue bakal milih menjadi sipenceramah ketika itu yang nyaman ngomong sana-sini tanpa rasa kantuk. Daripada jadi jemaah yang hanya bisa duduk,diam,dan dengar serta satu lagi “NGANTUK”.  Gue gak nyadar karena bener2 pulas dalam dunia mimpi yang memalukan itu. Setttt...... Jam pun menunjukan jam 11. Tiba2 gue bangun. Jrepp... alah dan seorang ustad yang tadinya ceramah duduk di depan kedua mata gue kini ilang. Astagfirullah.. ternyata acaranya udah selesai. Dan ketiga gue berbalik tertawalah orang di dalam mesjid itu menertawakan gue yang berada di tengah-tengah mesjid sendirian ditempat acara tadi berlangsung. Mereka tampak sudah berada di pinggir mesjid dan mulai akan tertidur. Dan ternyata gue tertidur ketika ceramah berlangsung sampe udahan. Sumpah malu banget gue punya muka. Bingung pengen di taro dimana muka ini??? L kenapa temen-temen gue tega gak ngebangunin gue. Yang lebih menyakitkan ketika gue mendengar semua ceritanya dari temen gue. Sedih.... L :@@@@@     

Tragedi Calon Judat Ganpadma!


              Setiap tahun suatu organisasi/eskul di sekolah gue pasti ngadain yang namanya diklat. Ya lebih tepatnya menjurus kearah ospek gitulah. Kelas 3 jelas dong jadi senior yang punya hak buat marah-marahin juniornya kelas 2 sama kelas 1. Kelas 2. nah diposisi inilah gue, disebut juga Posisi transisi yaitu ketika jadi senior sama junior di marahi sama memarahi. Di UM atau Nge-UM. Jadi kalo bilangan itu bisa di bilang posisi sia-sia (netral) marah = +2 dimarahi = -2. Maka sama dengan 0 (nol).
                Hari itu hari sabtu, selepas latihan eskul gue yang satunya yaitu padus gue langsung kekosan berkemas barang-barang yang akan di bawa buat diklat Ganpadma, yang rencananya akan berkemah di daerah yang di sebut cibareubeuy. Di tengah hutan yang jauh sejuk namun agak menyeramkan kalo menurut gue jika diam sendirian disana. Disana bukan hanya diklat buat kelas 1 calon bakal anggota aja tapi juga menurut kabar burung yang tak tentu adanya disana juga bakal di laksanakan diklat calon kepengurusan buat kelas 2 yang nantinya akan menggantikan kepengurusan kelas 3. Sehingga itu pantas saja kaka senior kelas 3 mewajibkan kelas 2 untuk ikut. Kita berangkat bareng-bareng jam 4sore. Berkumpul di depan pos satpam sekolah. Kita berangkat menggunakan mobil truk. Seperti biasa kebiasaan yang kini mulai terbiasa dan membuat semuanya kebiasaan untuk biasa telat alias jam karet atau sering kita sebut “NGARET”. Dan jam setengah 5 belum berkumpul juga. Sebenarnya tinggal satu orang lagi, yaitu si keriting mupeng (muka pengen) Agung Oktapriatna. Yang mengaku anak kota. Namun kotanya kotakan yaitu yang tak lain adalah Cilaja city tapi city-nya citi-an hahaha :D. Jam 5 kurang 15 datanglah sesosok mupeng yang membuat resah itu. Yang membuat kami resah bukanlah takut dia kenapa mengapa atau apa2 tapi karena dialah sang ketua pelaksana acara diklat tersebut. Ya dia temen seangkatan gue. Sekelas juga. Dan benar aja weh... Dia di wek2 sama ketua DA putri yaitu Teh Denis. Dan lucunya simuka pengen itu hanya tertawa tanpa dosa. Tiis.. kaya kentut yang datang.. hanya kecium baunya kemudian ilang. Dengan topi anak regenya yang dia pake mirip bayi umur 2 bulan hanya melihat kami dengan senyuman tanpa merasakan apa2. Dasar mupeng. Akhirnya sampailah kami di lokasi. Dan Jauh dari perkiraan ternyata lokasi kemah kami itu jauh. Bener2 jauh dari lingkungan masyarakat,pedesaan apalagi perumahan. Bahkan sinyal hape pun tak tersedia disana. Hujan turun, walaupun cuma gerimis ya tetep aja basah. Kami berjalan kira2 sejauh 3,33km (jarak disamarkan tapi aslinya emang jauh ko, sumpah deh) . Masuk kehutan, sebrang sungai, turun jurang naik bukit. Jalanan becek, tas, baju basah semuanya. Begitulah menderitanya kami ketika itu. Tapi penderitaan itu bener2 gak kerasa karena ilang oleh semangat kami yang merasa seperti bener2 anak pencinta alam yang sedang melaksanakan petualangan menaklukan ganasnya alam. Hahaha
Sungai, hujan, tanah yang becek, kami jadikan rintangan. Susahnya dapat air minum membuat kami berani meminum segarnya air sungai asli pegunungan. Karena kami memang bener2 kehausan ketika itu. Hari mulai gelap jam 6 sore disana sudah seperti jam setengah 7 ya gitulah lebih gelap gimana gitu. Setelah berjalan sekian lamanya akhirnya sampe juga di tempat tujuan. Setelah itu bagi-bagi lokasi. kelas 1 di saung paling atas, kelas 2 di tengah dan kelas 3 di bawah. Jam 8 adalah acara makan malam dimana kami harus membuka perbekalan kami sekarang. Makan di dalam kegelepan begitu nikmatnya. Salah colek sambalpun terjadi.wkwk Ma’lum lah kami makan membentuk lingkaran disaung yang kotor baju yang basah di temani beberapa lilin-lilin yang kurang banyak untuk sebuah kata “T.E.R.A.N.G”. Enak gak enak nyaman gak nyaman yang penting makan. Setelah acara makan adalah acara pembentukan nama BANTARA buat anak kelas 1. After that, Acara herey2an yang di pandu oleh orang yang menurut gue paling saraf dan katanya dia gak punya urat kemaluan yaitu Beubeu Hernandes. Dia emang rame tapi sayangnya ramenya itu loh yang bikin gue kesiksa. Karena guelah yang sering jadi objek mainan si gulungan kentut itu. Tapi apalah daya sudah takdir kali gue jadi bulan-bulan mahluk gembul nan busuk mengesalkan itu. Huft
Waktu tidurpun tiba. Jam 9 kami kelas 2 dan kelas 1 di perintahkan untuk tidur. Kami tidak bodoh, berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya pasti tengah malem nanti ada acara di gertak di bangunin terus di bentak-bentak sama di permainkan sesuka hati sang kaka kelas. Busuk ya? Itulah gak enaknya jadi junior boi.. L  Tapi tak apa, untuk menjadi orang yang berhasil harus ada mental yang kuat. Karena berfikiran seperti itu kamipun tidak tidur mengobrol apa aja dari mulai masalah cewe hingga ngobrolin masalah 17th ke atas.. husss *ini di sensor ya J. Tapi itu tak berlangsung lama ada senior kami yang keliling lalu memarahi kami yang belum terlelap tidur. “Heh..Tidurrr... “ sahutnya sambil memukul saung kami dengan sebuah bambu. Permasalahannya sebenarnya bukan kami gak mau tidur, tapi susah. Tidur di keadaan-lingkungan yg tidak mendukung di dalam saung berukuran kecil sekali kira2 (2x3)m harus tidur 8orang yang ukurannya berbeda-beda mending semua ukuran badan mereka kaya gue kecil. Pasti gak ngabisin tempat ini si adit badan bulet kaya tong sampah, terus sirivan yang panjangnya mirip teraje wah wah, udah gitu baju-baju di tas pada basah kena air hujan tadi pas di jalan. Begitupun selimut yang kami bawa dari rumah pula ikutan basah. Sia-sia kan? Mana suhu dingin banget. Mampuslah bagi gue yang gampang kena masuk angin. Tapi,, untung ada “Tolak Angin”.. J.
Tak tok tak tok...... Bangun.. woy bangun, bangun pake pramuka lengkap!.... Teriak kaka kelas ketika membangun kami, yang tengah tertidur. Dan Panik pun kinilah yang kami rasa. Ribut nyari ini Itu perlengkapan pramuka kami. Dan gue sama restuvi telat. Beruntungnya gue disini gue keluar sambil batuk-batuk jadi gak kena hukuman dan ketika kaka kelas tanya gue sakit dengan muka so sakit gue jawab iya tapi Cuma masuk angin dan gue langsung membuka satu bungkus tolak angin yang ketika tersedia di saku kiri dada gue. Dan sialnya nasib restuvi dia kena hukuman di suruh bus-up. Setelah gue telan kembali obat orang pintar itu, gue pun di perintahkan untuk bergabung berbaris sama temen2 gue di tengah saung yang ketika itu jauh dari saung anak kelas 1 supaya gak berisik. Saat itu yang gue rasakan hanya ngantuk. Konsentrasipun gak bisa. Ketika kami berbaris kami di beri 1lembar kertas isian dan 1lilin yang isinya kalo gue gak salah adalah jabatan apa yang kamu pengen di Ganpadma (Nama Satuan Pramuka SMANSA). Dan sebenernya dari dulu gue udah ngincer posisi Judat (Juru-adat) begitupun kata temen2 gue, gue cocok di posisi itu. Soalnya pas banget buat bocah tukang marah-marah kaya gue mah. Haha
Dan ketika kami sudah di berikan satu kertas isian sama satu lilin tadi kami di perintahkan untuk berpencar. Cari tempat yang menurut kalian nyaman buat ngisi kertas tadi sekali pun DI ATAS BATU. Itu kata-kata Teh Denis yang gue inget. Di atas batu yang paling terngiang di telinga gue, yang ketika itu masih ngantuk karena kekurangan memejamkan mata. Dan apa yang terjadi? Disinilah di mulainya kesedihan itu, ketika gue berhasil menemukan sebuah batu besar yang gue kira batu itu tinggi pula. Dan ternyata tidak. Hop, hop.. langkah gue menuju batu tersebut. Dan ketika sampe di penghujung batu tersebut tiba GGGGOOOLLLEPPRAAAKKK......”Hu’aa... alah”.. gue jatuh kesebuah jurang dimana pinggang gue yang menahan  semuanya di atas sebuah batu. Skitnya minta ampun kaya encok kake-kake yang seminggu sekali kambuh.. masa allah.. sialnya sigue ini temen2 gue bukan langsung nolongin tapi malah ketawa dulu melihat  gue E.U.N.G.A.P- E.U.N.G.A.Pan kaya orang yang asma, sesek nafas mau nemuin ajalnya. Dan yang lebih ngeselin adalah Bebeu dia malah teriak “Ash-shalihin.. Ash-shalihin..” sambil tertawa. Untung cepat2 ada sibapa yang jaga tempat itu langsung nolong gue. Dan lebih beruntungnya lagi ternyata dia bisa ngurut. Hahaha Jadi pinggang gue bisa langsung sembuh ketika itu juga. Haha
                Beginilah kisah sang calon Judat Ganpadma yg menyedihkan itu. tapi tak apa akhirnya pan jadi dapet jabatan judatnya juga. Wkwkwkwk
J

Ingin Jadi Anak Band



Hobi bakat hobi bakat hobi bakat. Sama tapi beda. Mereka memang bersaudara. Kembar mungkin. Tapi ya beda kaya Jono Dan Lono sebuah sinetron tahun 2005an tentang orang kembar tapi beda. Haha bingung kan?  Apa sebenernya hobi? Terus apa pula Bakat?
Gini menurut Dr. Achmad Faisal ahli bedah Empang(bukan penulis), Hobi adalah sesuatu yang kita senangi dan sering kita lakukan untuk mengisi waktu luang dan sifatnya berubah2. Sedangkan Bakat adalah kemampuan (skill) yang kita punya atau kita lebih punya ini daripada orang lain sifatnya tetap tidak berubah2. Beda ya? Terus apa yang sama? Yang sama adalah ketika seseorang memiliki hobi didalam bakat atau memiliki bakat didalam hobi. Lebih tepatnya memiliki hobi dan bakat di jalur yang sama. Huft itu anugrah yang terindah mungkin yang pernah tuhan berikan setelah kenikmatan dan kebahagiaan. Namun hal seperti itu jarang bangkeeetttt. Langka pisan euy halaaah. Beruntung kalian yang memiliki hobi mirip bakat yang kau punya. Hmmm
Karena diluar sana banyak orang yang menderita wkwkwk (*kelaparan kali) karena bakat yang mereka punya berlawanan dengan hobi yang mereka inginkan. Intinya bakat mereka berbeda dengan hobi yang mereka ingin. Contohnya ya gue ini L.. Gue punya hobi dimusik tepatnya dibidang tarik-menarik suara layaknya Dewa Budjana. ekh salah deng Armand Maulana maksudnya J. Sejak kelas 2SD gue suka musik. Gue hafal banget sama grup band yang pertama kali gue suka yaitu kelompoknya Bang Ariel Nazril luna ilham J yang sekarang gak tau namanya apa katanya mau ganti nama. Disitu pula lah gue terinspirasi punya grup band bikin grup musik gitulah. Junior band. Band pertama yang gue bentuk ketika gue kelas 2SD. Faisal,Rian,Heru,Reza,Irfan. Lima orang inilah penggawa band pertama gue yang memiliki arti adalah kecil atau anak kecil berfilosofikan anak kecil yang bermimpi. Lagu pun punya walaupun belum terasa Pubertas tapi rasa Begger(sundanis language) sudah ada lah walaupun lirik lagunya ya gak nyambung ada yang kekota bandung maupun surakarta ma’lum lah anak SD. Beranjak kelas 5SD kami tak bersama lagi. Dalam artian Junior band pecah karena kami saling bermusuhan akibat hal sepele yaitu Gue, Rian, Reza teu di ajakan maen PS di rumahnya Heru yang ketika itu PS masih sangat jarang dipunyai.
Meski begitu impian kami untuk bikin sebuah grup band tidak hilang. Pada suatu hari muncullah Yunand sahabat Reza yang ketika itu lebih jago bermain gitar daripada gue dan yang lainnya. Cakap cakap cakap akhirnya kami berniat bikin grup baru yang bernama BATLE Band dimana Gue di Vocal, Rian Keyboard, Reza Drum dan Yunand Gitar band ini bercermin dari Peterpan idola kami berempat. Bermodalkan Kamar gue dan juga sebuah keyboard hadiah dari bokap serta gitar punya paman Reza kami bangun sebuah studio semu (bayangan) studio-studioan hhe J untuk drum kami bikin dari kumpulan kaleng-kaleng tiada guna dan ember2 tiada kerja menjadi sebuah drum-drumman. Batle band lebih maju lebih rada serius dari Junior band. Di batle band ada empat lagu yg terlahir yaitu Cepat-cepat lari, Nafas Terakhir, Perpisahan yang indah dan yang paling fenomenal adalah Lagu hangatnya sentuhan tanganmu yang ketika itu gue mengalami yang namanya first love J.
Settttt... masuk smp.
Dalam dunia band gue lebih serius lagi karena dapat hadiah sebuah gitar dari bokap. Batle band bubar karena kami berbeda2 sekolah. Di smp gue ketemu sama Cepi, Arif, Ihwan, Lucki dll banyak lagi. Nge-jam bareng namun tak pernah serius sebatas hobi/maen-maen aja J. Lama kelamaan gue punya ide buat bikin band ekh ternyata Ihwan + lucky udah di tarik sama orang buat masuk grup mereka. Tak apa masih ada temen gue yang lain. Next year.. kelas XI gue ngelanjutin pencarian band yang gue impiin. Dan ketemulah gue sama Diky, Restu, Dede, Reza disini gue jadi gitar bukan vocal. Kami berlima bergabung membentuk Two G band yang ketika itu kami semua sekelas yaitu kelas 2G. Band beraliran melayu ini tak berlangsung lama hanya beberapa minggu karena asa masing2 serta egoisme yg mengusai bubarlah. Hahaha
                Kelas 3 smp..
Kelas 3D. Gue nge-fans sama d’Masiv yang ketika itu lagunya selalu ngewakilin perasaan gue sama cewe yang gue idam2kan. Bertemulah Naoka,Kadar,Ghilman yang sama ngefans d’Masiv juga. “Vinsons Masiv”. Itulah nama kami yang artinya gunung tertinggi di benua Antartika. Kali ini gue jadi guitar + backing vocal. Berharap vocal selalu gagal zzzzzz
                Menginjak PKS Vinsons Masiv bubar. Entah kenapa berdasarkan takdir kali, Tiba2 saja datanglah Ihwan,Lucky,Ghilman,Jamal yang ketika itu mau ngebantu gue dalam proyek ingin mengikuti lomba parade band di sekolah gue. Disinilah mulai terbentuk band yg solid bernamakan d’Koclak band. Yang artinya kelas Dhe yang koclax alias gila J. Dan kali ini gue ada diposisi yg gue pengen yaitu di Vocal. Hahaha Dan gue gak nyangka band yang bernamakan aneh ini jadi juara. Jadi prestasi satu-satunya buat kelas 3D yang koclax saat PKS itu hahaha bangga bangga.. J Pas perpisahan sekolah d’Koclak berniat manggung kembali. Bermodalkan sebuah lagu berjudul “Terima kasih guruku” yang langsung gue ciptain dan disitu kami kolaborasi sama Ida+Ayi yang menjadi pembaca puisi di tengah2 musik kami. Dan sayangnya pas perpisahan gak ada band. Hancurlah niat kami. Beberapa minggu setelah kejadian itu ihwan dan gue di ajak maen di Plajurite-band untuk mengikuti audisi A Mild gue di vocal dan ihwan di gitar sayangnya kami gagal kami tak lolos.
                SMA... masa-masa yang emang takkan pernah dilupain. Di SMA gue masih punya mimpi menjadi anak band. Di bantu oleh Yofi beubeu(vocal), Ade Reza(guitar),Arief(bass),Restu(drum) dan disini gue jadi gitaris again. Huft memilukan L.. Kami dinamakan “Killikyband”. Band bergenre pop-slow-melayu-comedy ini hanya mempunyai satu lagu yang berjudul “karena kau tolak” yang gue ciptain buat seorang gadis yg ketika itu nolak gue. Haha Killiky bubar karena Arief bassis kami ketika itu membajak sebuah lagu dan menyamarkan dialah penciptanya. Serta kekecewaan kami terhadap beubeu yang mengkorup uang yang tadinya kita pake buat iuran untuk manggung di Purwakarta. *parah...
 Kelas 3SMA.. Gue masih berjalan dalam hobi gue ini. Dan akhirnya bertemulah gue sama Kurniawan Ajat serta kembalinya lucky dan ihwan yang ingin kembali merajik mimpi bersama. “Interval-band”. Itulah kami.. dengan formasi gue di vocal, Kurniawan ajat gitar, ihwan bass, dan lucky drum. Disinilah kami hampir masuk dunia rekam-merekam dengan dua lagu andalan kami yaitu “Angan”  dan “Rintihan Hari Sepiku” yang gue ciuptain atas nama seorang cewe yang gue suka waktu itu. Tapi karena takdir memang tidak mendukung kali ya.. rencana kami untuk rekam-merekampun selalu gagal. Temen smp itu pada kabur, ilang entah kemana. Yang tersisa di Interval hanya gue dan Kurniawan. Dan ini benar kisah nyata yang gue alami.. ketika hobi yang tidak mendukung bakat. Kata orang gue lebih cocok hidup di akademik aja. Karena memang disitulah bakat gue. Tapi musik? Hmmmmmm
yasudahlah.......hahaha
Wassalam weh...:( 

Gara - gara Gengsi

                   Sebuah beban hidup yang sangat berat adalah nafsu. nafsu disini bukan nafsu itu. tapi maksud gue gengsi. benar gengsi itu memerlukan pengorbanan besar. dimulai dari tenaga, uang, dan yg penting serta paling terpenting dari itu adalah mental. keberanian diri untuk berani tampil beda dari biasanya. mengikuti alur lingkungan yang membuat iri dan ingin merasakannya.
                   Zaman dahulu beberapa tahun kebelakang anak SMP hanya tahu belajar, uang jajan, maen sampe jam 5 sore paling telat udah gitu mandi terus berangkat ngaji. tapi di zaman sekarang berbeda. di zaman yang bergengsi ini anak SMP mulai beranjak seperti anak SMA sedangkan anak SMA bergaya seakan-akan dia menjadi anak kuliahan. bukan sekolahnya tapi kelakuannya. Positif? bukan melainkan Negatif bung. Pantes aja negara ini gak maju2.. huft seandainya positif maju negara ini. hahaa
                   Disebuah kampung Besar dan ternama yaitu Kampung "Karung" hiduplah seorang anak kelas 2 SMP dari sebuah keluarga sederhana yang beranggotakan 4org. Sebut saja anak itu Mamat. Mamat adalah anak bungsu. Maka dari itu kata-kata pepatah tentang "anak bungsu pasti bakal lebih brutal dari pada anak sebelum2-nya". itu dialami Mamat sang anak bungsu. dia memang lebih brutal dari kakanya Mansyur.
                    Meski begitu namun Mamat lebih berprestasi dari pada Mansur, oleh karena itu tak ayal dia dimanja oleh kedua orang tuanya. Namun hal itu membuat Mamat merasa terkekang. Dikampung Mamat kebetulan anak2 seumurnya bertingkah laku Brutal-beud. Preman kecil, preman pasar, preman cinta, sampe Preman Relaxapun ada *ekh itukam permen huft.
                   Berdasarkan kemajuan zaman, serta naiknya harga Gengsi. Acara mengaji malampun hilang untuk anak dikampung itu. Berbeda dengan mamat meski begitu dia tetap dipaksa ngaji oleh orang tuanya tepatnya dia di masukin ke sebuah tempat suci bernamakan Pesantren Pagelaran Berapa aja deh terserah tebak aja antara 1-5, itu nama pesantrennya. Mamat pergi mengaji kepesantren itu bersama Kojek adik kelasnya. Pada suatu malam tepatnya hari sabtu malam, Tobet teman Mamat jam 4sore ngajak nongkrong nanti malam di rumah Prenli. Awalnya Mamat menolak dengan semangatnya dia bilang dia mau pergi ngaji. Tapi Tobet malah mengejek Mamat, dia bilang gak gaul lah, anak Mamih lah (emang lo bukan anak mamih bet, anak sapa? anak Sapi bet?? huft) ya seperti itulah. Mamat memanas kini suhu fikirannya naik melebihi suhu pelarut umum 100,5derajat wkwkwkwk. Dia bilang "Gua bukan anak mamih..." gua ikut ko(gengsi). Nah gitu donk itu baru sobat gua. Kata Tobet.
                  Magribpun datang..setttt (efek suara). Mamat pergi dari rumah dengan seragam seperti biasa pakaian dia ngaji. di jalan dia di cegat(sunda language) Tobet dan 2orang temannya. heh mat, gimna? jadi ikut. Mamat jadilah tapi bentar gua ganti baju dulu. Akhirnya merekapun berangkat kerumah Prenli. Telolettetlot teng8x (bunyi jam dinding di rumah Mamat yang menunjukan tepat jam 8malam) dimana seharusnya Mamat sudah tersedia dirumah.
                  Setttt...30menit kemudian..
Mamat sianak bungsu belum juga tiba kerumah. Pak Zanu mulai heran kamana heula ngaladogna iyeu budak(sundanis language : kemana). Pak Zanu pergi keluar mendatangi rumah teman seperjuangannya di Pesantren Pagelaran 1-5 Kojek. Dan ternyata Kojek memang sudah ada di rumah dia pun berkata bahwa Mamat tidak pergi mengaji. Duuuaarrrrr...Pak Zanu meledak dia keliling-keliling dikampung itu mencari anaknya yang terbelenggu gengsi huft
                    Di rumah Prenli...
5orang anak SMP yang brutal sedang bermain Kerambol, 4orang bermain dan 1org menganggur melihat namun mengganggu. Kebetulan Mamat ada disana. secara Geografis letak Mamat berada di kotak kerambol Lebar dia membelakangi jalan raya umum. Rustam(yg menganggur) mengganggu Mamat yaitu dengan cara jiwir menjiwir telinga. wkwkwk Mamatpun kesal diapun marah, Rustam diam. Beberapa menit kemudian ketika mereka sedang bermain dengan asiknya tepat dibelakang Mamat muncullah seorang dan langsung saja menjiwir Mamat. Mamat yang lagi kesalpun berbunyi : "Anjik Rustam..Kau.." kemudian berbalik. Creeetttt...Muka yang kesal-marah itu menciut seperti ayam yang sedang sakit-kedinginan. Ekh,, bapa..heuu. Kata mamat. "Balik siah.." sahut pak Zanu yang kesal. Mamatpun pulang membawa oleh-oleh air mata dan Amuk pak Zanu.
Dari cerita ini Mamat mengambil kesimpulan :
1. Gengsi itu cukup siang hari aja gak usah malem2
2. Kalo maen kerambol dirumah Prenli jangan diam diposisi yg membelakangi jalan raya umum
3. Kalo mau maen malem siap2 bawa keresek buat bungkus oleh2

                                                                           ***